Home » , , , , , » Tradisi Seren Taun Komunitas Adat Cara Karuhun Urang

Tradisi Seren Taun Komunitas Adat Cara Karuhun Urang

Written By Novita Anggraeni on Friday, October 9, 2009 | 7:46 AM

Di Kabupaten Kuningan khususnya di desa Cigugur terdapat sebuah kepercayaan yang disebut agama Djawa Sunda atau Adat Cara Karuhun Urang yang konon diciptakan oleh kyai Madrais yang hidup pada abad ke 19 dan merupakan keturunan dari Kesultanan Gebang, sebuah kesultanan di wilayah Cirebon Timur. Akibat serangan yang dilakukan pihak Hindia Belanda saat itu ke daerah Gebang, Kiai Madrais diungsikan ke daerah Cigugur. Komunitas yang hampir semua anggotanya hanya terdapat di Kuningan ini memiliki tradisi adat yang sangat menarik yang di sebut acara seren tahun.

Acara Seren Taun yang selalu diadakan pada tanggal 22 Rayagung (22 Dzulhijah dalam tanggalan Hijriah) ini sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen mereka dan pelaksanaannya berpusat di gedung Paseban Tri Panca Tunggal dengan dihadiri oleh berbagai macam pemeluk agama, dan kepercayaan berbeda. Sebut saja Dayak Indramayu, Aceh Gayo, Suku Baduy, dan komunitas Sumedang Larang. Mereka datang tidak hanya sekedar menonton, tapi juga mengisi rangkaian acara, yang telah diselenggarakan 3 hari secara berturut-turut, hingga acara Seren Taun berlangsung.

Acara yang diselenggarakan persis di depan gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Jalan Raya Suka Mulya, Cigugur ini, sarat dengan berbagai kesenian daerah. Seperti Tarian Buyung, ciptaan istri Pangeran Djatikusumah, Emilia. Juga ada permainan alat musik bambu dari Suku Baduy Kanekes.

Seren Taun memang bisa dibilang sebagai acara budaya yang cukup besar. Hadirnya Menteri Perindustrian, Andung A. Nitimiharja, mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid, dan istri, serta pejabat pemerintah lainnya, membuktikan bahwa kini Seren Taun telah diakui keberadaannya, sebagai suatu budaya yang patut dilestarikan. Rombongan orang membawa bermacam hasil bumi, adalah inti dari Seren Taun. Padi-padian yang dibawa, akan ditumbuk beramai-ramai dalam lesung yang telah tersedia. Ratusan orang seolah tumpah di sini. Tanpa membedakan suku, ras, agama.
Share this article :

0 comments:

 
Support : Budaya Nusantara | Kotak Bumbu | Kunci Finansial
Copyright © 2013. Portal Cirebon - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger