Home » , , , , » Taman Gua Sunyaragi Cirebon

Taman Gua Sunyaragi Cirebon

Written By Novita Anggraeni on Thursday, September 24, 2009 | 9:20 AM

Tamansari Sunyaragi berasal dari dua kata yakni 'Sunya' yang dalam bahasa jawa berarti sepi atau heneng, dan 'Ragi' yang bermakna raga atau badan. Pada jaman dulu taman ini masuk dalam kekuasaan Keraton Kasepuhan Cirebon yang berfungsi untuk tempat para pembesar keraton Kasepuhan dan prajuritnya bertapa dan meningkatkan ilmu kesaktian.

Taman yang dibangun pada tahun 1703 M oleh Pangeran Kararangen (Pangeran Kararangen adalah nama lain dari pangeran Arya carbon) ini tercatat telah 3 kali mendapat pemugaran dan perbaikan. Pemugaran pertama dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Adiwijaya tahun 1852 setelah taman ini sebelumnya dihancurkan oleh Belanda. Konon untuk perbaikan ini Sultan menunjuk 2 warga Cina bernama Chay Khong dan Sam Pho Tia Jin sebagai arsiteknya, dan demi mencegah kebocoran yang tidak perlu kepada pihak belanda konon kedua arsitek ini kemudian disekap dan dibunuh. Bukti tentang arsitek Cina ini adalah dengan adanya sebuah kuburan Cina di dalam area Taman Air Gua Sunyaragi ini, tepatnya di samping sebuah pohon beringin yang sekarang telah berusia ratusan tahun.

Pemugaran kedua dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1937-1938 dan sebagai pelaksananya adalah seorang petugas Dinas Kebudayaan Semarang. Namanya, Krisjman. Dan pemugaran terakhir terjadi pada tahun 1976 hingga 1984 yang dilakukan Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Sejak itu tak ada lagi aktivitas pemeliharan yang serius pada kompleks ini.

Taman sari ini sendiri dibangun karena menurut kitab Caruban Kandha dan beberapa catatan dari Keraton Kasepuhan, Pesanggrahan Giri nur Sapta Rengga berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja-raja Cirebon, yang sekarang dikenal sebagai Astana Gunung Jati, dan juga adanya perluasan Keraton Pakungwati yang terjadi pada tahun 1529 M, dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil dan lain-lain. Sebagai perbandingam, Siti Inggil dibangun dengan ditandai candra sengkala Benteng Tinataan Bata yang menunjuk angka tahun 1529 M.

Di Tamansari Gua Sunyaragi ada sebuah taman Candrasengkala yang disebut Taman Bujengin Obahing Bumi yang menunjuk angka tahun 1529. Di kedua tempat itu juga terdapat persamaan, yakni terdapat gapura 'Candi Bentar' yang sama besar bentuk dan penggarapannya. Dijelaskan, Pangeran Kararangen hanya membangun kompleks Gua Arga Jumut dan Mande Kemasan saja.

Secara garis besar Taman sari Gua Sunyaragi terbagi menjadi 12 bagian yang masing-masing bagiannya memiliki fungsi sendiri-sendiri. Di bawah ini Portal Cirebon secara ringkas akan menguraikan bagian-bagian tersebut beserta seberapa penting fungsi dan kegunaannya.


  1. Bangsal jinem
    Bangsal Jinem adalah tempat di mana pada masa lalu Sultan Kasepuhan memberikan wejangan-wejangan kepada para pengikutnya. Di tempat ini pula prajurit-prajurit keraton Kasepuhan berlatih ilmu kanuragan yang di awasi langsung oleh Sultan sendiri.

  2. Goa pengawal
    Goa Pengawal seperti juga namanya adalah tempat yang khusus diperuntukan bagi para Pengawal Sultan beristirahat. Di tempat inilah para Pengawal sultan di masa lalu berkumpul dan sekaligus bersiaga bilamana suatu-waktu Sultan yang mereka kawal mendapat ancaman.

  3. Kompleks Mande Kemasan
    Komplek Mande Kemasan yang sekarang telah hancur ini pada masa lalu berfungsi sebagai tempat disimpannya berbagai senjata keraton

  4. Gua Pandekemasang
    Gua Pandekemasang adalah sebuah tempat yang dikhususkan untuk membuat berbagai jenis senjata untuk keperluan berperang melawan musuh-musuh keraton. Di tempat ini para empu dan petinggi keraton sering berkumpul untuk merencanakan senjata apa saja yang harus di buat demi mempertahankan keraton dari ancaman luar. Karena pentingnya wilayah ini pada masa lalu tempat membuat senjata tajam ini selalu mendapat penjagaan ketat dari para pengawal keraton.

  5. Gua Simanyang
    Gua Simanyang adalah sebuah gua yang berada di depan wilayah taman air Sunyaragi mengingat fungsinya sebagai pos penjagaan dan garda depan dari ancaman dunia luar.

  6. Gua Langse
    Gua Lengse adalah sebuah tempat yang khusus diperuntukan kepada Raja dan permaisurinya bersantai. Karena tempat ini hanya diperuntukan untuk raja dan permaisurinya maka tempat inilah satu-satunya tempat yang dibuat dengan begitu indah agar raja ketika memasuki tempat ini bisa merasa sangat nyaman dan melupakan sejenak kepenatannya memerintah

  7. Gua Peteng
    seperti namanya Gua Peteng yang berarti Gua Gelap, di tempat ini tidak disediakan sama sekali penerangan dan memang difungsikan sebagai tempat nyepi untuk mendapatkan kekebalan tubuh dan sebagainya.

  8. Gua Arga Jumud
    gua Arga Jumud fungsinya mirip dengan Gua Langse, hanya bedanya untuk Gua Arga Jumud ini dikhususkan bagi para petinggi keraton baik ketika bersantai maupun ketika mengadakan rapat-rapa penting dalam hal menyangkut keraton

  9. Gua Padang Ati
    Gua Padang Ati adalah sebuah gua yang berfungsi untuk mersemedi agar memiliki kelapangan dada, keikhlasan dan kecerdasan seperti yang dimaksud oleh nama gua itu sendiri yaitu padang ati yang artinya terang hati.

  10. Gua Kelanggengan
    Gua Kelanggengan adalah sebuah tempat bersemedi agar mendapat kelanggengan jabatan.

  11. Gua Lawa
    Gua Lawa adalah tempat khusus kelelawar. Selain sebagai tempat khusus kelelawar Portal Cirebon tidak mendapat informasi mengenai kegunaan lain dari gua ini. Mungkin ada diantara pembaca yang mengetahuinya?

  12. Gua Pawon
    Seperti namanya yang dalam bahasa Cirebon berarti dapur maka gua ini adalah sebuah dapur untuk membuat dan menyimpan makanan


Untuk lebih jelasnya kami mengundang para pembaca Portal Cirebon untuk berkunjung ke Taman sari Gua Sunyaragi ini.
Share this article :

0 comments:

 
Support : Budaya Nusantara | Kotak Bumbu | Kunci Finansial
Copyright © 2013. Portal Cirebon - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger