Selain di Kuningan ada Situs Cipari di Cirebon pun terdapat pula situs lain yang tak kalah bersejarahnya. Situs ini adalah Situs Gunung Singkil, sebuah situs purbakala yang berlokasi di Kampung Ciawijapura, Desa Ciawijapura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon. Secara geografis, situs ini berada pada posisi 108° 35' 792" BT dan 06° 51' 723" LS dengan ketinggian sekitar 190 m dpl, dan menempati luas sekitar 10 x 50 m.
Untuk mencapai situs Gunung Singkil ini pengunjung dapat menggunakan baik kendaraan roda dua maupun roda empat melalui Kecamatan Sumber. Begitu sampai di Kampung Ciawijapura, Desa Ciawijapura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon karena lokasi Situs Gunung Singkil ini berada tepat di tengah-tengah areal pesawahan penduduk maka kemudian perjalanan pun harus dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui pematang sawah yang memakan waktu sekitar 10 menit.
Keberadaan situs ini sendiri pertama kali diketahui berdasarkan laporan lisan dari Musa Semiana, seorang penilik kebudayaan Kecamatan Lemah Abang, dan Dadang, yang merupakan Kepala Urusan Ekonomi dan Pengembangan Desa Ciawijapura pada tahun 1993. Dari hasil laporan itulah kemudian dilakukan peninjauan oleh Muchtar, Kepala Seksi Kebudayaan, Kantor Depdikbud Kabupaten Cirebon.
Karena letaknya yang persis di tengah-tengah areal pesawahan penduduk dan menempati sebuah bukit maka dari kejauhan pun situs ini akan sangat mudah dikenali. Benda-benda purbakala yang terdapat di situs ini sendiri adalah berupa 4 buah prasasti dari batu alam yang bertuliskan huruf China (yang salah satunya terdapat di rumah warga), bukit berbatu yang tersusun berunduk 12 teras dengan kemiringan sekitar 30° setinggi 11 meter, batu monolit 7 buah yang salah satunya merupakan susunan batu kali yang digunakan sebagai tempat sesajian.
Ketiga prasasti yang terdapat di Situs Gunung Singkil ini sendiri masing-masing sebagai berikut:
- Prasasti pertama berada pada teras ke-6 dan bertuliskan 3 huruf Kanji yang tersusun horizontal. Isi prasasti ini sendiri menyebutkan nama orang yakni Khou See Tjoo.
- Prasasti kedua berada pada teras ke-8. isi dari prasasti ini sendiri menyebutkan tentang seseorang yang bernama Xu Ya Xiao dari Dinasti Qing dan berasal dari Desa Xi Qi Xu Kabupaten Jie Yang, Karesidenan Chao Zou. Seperti yang tertulis dalam prasasti tersebut, beliau meninggal dan dimakamkan pada tahun 1848. Ukuran prasasti ini sendiri adalah sebagai berikut: tinggi 1,60 m, dengan panjang 3,14 m, dan dengan ketebalan 2,15 m.
- Prasasti yang ketiga adalah sebuah prasasti yang bercerita tentang Dewi Bumi (Hou Dhu) yang ditulis dengan huruf Kanji yang melintang vertikal sebanyak satu baris. Ukuran prasasti ini sendiri adalah dengan tinggi 95 cm dan berdiameter sekitar 80 cm.
Untuk prasasti yang keempat yang tersimpan di rumah penduduk, ketika Portal Cirebon berkesempatan mendatangi rumahnya, sang empunya rumah sedang tidak ada. Jadi untuk prasasti yang keempat ini sendiri Portal Cirebon tak bisa menjabarkan baik bentuk maupun isi dari prasasti tersebut. Ketika coba mencari di mesin pencari Google pun hasilnya nihil. Mungkin ada salah satu dari pembaca yang mengetahuinya?
Dari dua prasasti yang terdapat di Situs Gunung Singkil yang menyebut nama orang di dalamnya (Khou See Tjoo dan Xu Ya Xiao) ini sendiri pun Portal Cirebon tidak begitu tahu apa dan siapa orang yang tertulis di prasasti tersebut. Minimnya literature membuat Portal Cirebon makin kesulitan untuk mengidentifikasi kedua orang tersebut. Apakah kedua orang ini merupakan utusan kerajaan, atau hanya pedagang biasa seperti lazimnya pedagang-pedagang dari China yang memang banyak berdatangan ke Kota Cirebon pada masa itu masih merupakan sebuah misteri yang harus segera terpecahkan.
1 comments:
jelajah lokasi berikutnya ...terima kasih....kadang sulit mencari tempat seperti ini di cirebon khususnya
Post a Comment